Kamu pasti sudah tahu kalau burnout selalu berdampingan dengan hustle culture. Terlalu banyak kerja di luar batas kemampuan atau waktu yang ditentukan, akan membuat kamu merasa terus tertekan, dan meningkatkan resiko burnout.
Tapi selain hustle culture atau bekerja diatas batas kemampuan diri, ternyata burnout di lingkungan kerja selama berpuasa bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena faktor konsumsi makanan saat makan sahur dan berbuka.
Lervians, sebelum kamu mengalami kelelahan fisik dan mental yang berdampak langsung pada penurunan motivasi dan kinerja, mending simak dulu yuk beberapa cara mengatasi burnout berikut ini
Perhatikan Makanan Selama Berbuka Puasa
Ini yang terpenting, selama berpuasa pastikan kamu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuh, terutama saat makan sahur dan berbuka puasa. Konsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi, protein dan vitamin.
Perhatikan juga asuhan cairan tubuh. Di malam hari kamu bisa ‘menyetok’ kebutuhan cairan dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup, konsumsi makanan berkuah, dan berbuka puasa dengan buah-buahan segar, seperti semangka dan lainnya.
Perhatikan Jam Kerja Kamu
Sebelum menerapkan aturan jam kerja, pemerintah sudah tentu melakukan riset yang disesuaikan dengan mempertimbangkan banyak faktor. Setelah itu, perusahaan akan membuat aturan-aturan detailnya terkait jam kerja selama bulan puasa.
Untuk mencegah burnout, pastikan kamu mengikuti jam kerja yang sudah ditentukan, dan usahakan selesaikan pekerjaan sesuai dengan targetnya. Jika harus overtime, pastikan untuk hal-hal yang bersifat mendesak saja.
Evaluasi
Terkadang kamu mengalami demotivasi atau penurunan motivasi kerja. Jangan khawatir, ini normal dan bisa terjadi sama siapa saja. Namun jangan dibiarkan berlarut-larut, pastikan kamu segera temukan cara untuk mengatasinya.
Salah satu trik yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan meeting 1 on 1 bersama atasan, atau rekan kerja. Utarakan semua perasaanmu, dan minta mereka untuk membantu menemukan kembali motivasi kerjamu yang hilang.
Transparan
Untuk menjaga lingkungan kerja yang kondusif, ada baiknya semua pihak menjaga transparansi dalam bekerja. Kamu bekerja semua dengan kemampuan, dan bidang yang kamu kuasai, atasan memberi apresiasi untuk hasil yang sudah dikerjakan.
Jika kamu punya bawahan, penting untuk selalu memperhatikan work life balance. Selain untuk menjaga mental karyawan tetap baik, ini juga penting sebagai salah satu cara mengatasi burnout, dan mencegah munculnya demotivasi.
Program Kesehatan Mental
Jika kamu seorang pembuat kebijakan di lingkungan perusahaan, buatlah program kesehatan mental secara berkala. Misalnya, membuat event gathering setiap tahun, atau mengundang psikolog untuk sharing mengenai mental health.
Jika kamu belum punya wewenang untuk membuat program, tidak ada salahnya untuk mengajukan ide ini kepada perusahaan. Buatlah proposal yang menarik agar perusahaan mau mempertimbangkan ide program kesehatan mental tersebut.
Lakukan Perawatan Diri
Kembali ke perawatan pribadi. Penting untuk memperhatikan penampilan dengan konsisten merawat diri. Selain menjadikan kamu lebih percaya diri, penampilan yang baik juga penting untuk memberi aura positif pada lingkungan kerja.
Kamu bisa mulai dengan cara yang paling sederhana, misalnya dengan rutin mandi dengan Lervia Sabun Susu yang tidak hanya sekedar membersihkan, tapi juga bisa membantu kulit kamu terasa lebih lebih segar dan lembut.
Lervia Sabun Susu juga mengandung ekstrak susu kambing, dengan molekul lebih kecil, sehingga kandungan nutrisinya diserap lebih cepat dan lebih dalam ke dalam kulit, menjadikan kulit terasa lebih lembut.
Nah itu dia beberapa cara mengatasi burnout di lingkungan kerja yang bisa kamu praktekkan. Selamat mencoba Lervians, semoga karirmu tetap cemerlang.